Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gawat! Prabowo Tidak Hafal Pancasila! Belajar Dululah ke Anak SD Pak!

Gawat! Prabowo Tidak Hafal Pancasila! Belajar Dululah ke Anak SD Pak! indo-2019.blogspot.com


Semakin ke sini, saya semakin menikmati setiap pernyataan yang keluar dari mulut Prabowo. Jika sebelumnya saya harus berusaha keras untuk meredam rasa geram dan amarah di hati setiap kali mendengar ia berbicara, namun belakangan, saya semakin menyadari jika capres nomor urut 02 itu karakternya memang begitu.

oxibox

Caranya berkomunikasi begitu jelek. Mungkin, perasaan takut kalah yang nampaknya merasuki seluruh tubuh, jiwa dan raganya membuatnya kelihatan begitu galau belakangan ini. Akibatnya, Prabowo kerap mengeluarkan berbagai pernyataan-pernyataan pesimis, ilusif, dan kontroversial hanya demi meraih simpati dari rakyat Indonesia.

Kekalahan yang ia alami pada Pilpres 2014 lalu, sepertinya menimbulkan rasa trauma yang begitu dalam. Kala itu, segala jurus telah mereka mainkan. Energinya dan seluruh tim terkuras habis, namun, semuanya itu tidak lantas menjadikannya dipilih oleh sebagian besar rakyat Indonesia untuk menjadi pemimpin mereka.

Sebutlah pidatonya ketika berkunjung ke Boyolali beberapa waktu lalu yang menjadi bahan pergunjingan di masyarakat, yang menyebut bahwa tampang orang Boyolali adalah tampang-tampang orang miskin itu misalnya, tidak lebih dari gambaran kegundahan hati Prabowo yang semakin menjadi menjelang perhelatan Pilpres yang sudah di depan mata.

Tidak lama berselang setelah pernyataannya tentang tampang Boyolali yang cukup menghebohkan itu, kini muncul lagi sebuah video pidato Prabowo yang saat ini juga menjadi viral di media sosial. Kali ini ia tidak berbicara tentang masalah tampang atau Indonesia yang akan bubar pada tahun 2030. Ia berbicara tentang Pancasila.

Prabowo berbicara Pancasila? Saya tidak tahu kenapa. Saya merasa geli ketika Prabowo berbicara tentang ideologi bangsa itu. Sekalipun ia merupakan seorang mantan prajurit, namun saya tetap saja merasa kurang sreg ketika Ketua Umum Partai Gerindra itu membahas tentang dasar negara Indonesia itu.

Saya lebih setuju ketika Prabowo berbicara tentang kuda impor misalnya. Atau mungkin berbicara tentang dunia kemiliteran, atau tentang bagaimana cara membunuh atau menculik orang tanpa harus berakhir di penjara. Sebab saya berpikir bahwa Prabowo cukup memahami atau mungkin sangat ahli di bidang-bidang tersebut.

Bagaimana mungkin seorang Prabowo berbicara tentang Pancasila sementara dirinya memiliki persahabatan yang cukup dekat dengan Rizieq Shihab yang pro khilafah itu. Kita tahu bahwa khilafah tidak akan pernah berpadanan atau beriringan degan Pancasila. Sebab kedua ideolgi itu saling bertentangan satu sama lain.

Sebagai wujud kecintaan Prabowo kepada Rizieq, di hadapan para ulama dan juga pendukungnya di GOR Soemantri, Jakarta hari Minggu lalu (4/11), ia berjanji akan segera memulangkan Rizieq jika ia nanti terpilih sebagai presiden. Dan ternyata, belum lagi janjinya itu ia tunaikan, Rizieq mengalami nasib sial. Ia diperiksa polisi Arab Saudi kemarin karena ia memasang bendera Hizbut Tahrir di tembok luar belakang rumahnya di Mekkah.

Masih beranikah Prabowo menjemput imamnya itu? Jawabannya pasti tidak. Bercermin dari kasus Ratna Sarumpaet yang ia biarkan sendiri menghadapi kasusnya, maka saya yakin, jangankan untuk menjemput, hanya sekedar membicarakannya saja pun, ia tidak akan berani lagi. Sebab jika ia melakukannya, ia akan semakin banyak kehilangan suara.

Pun tentang keberadaan HTI ormas yang juga anti-Pancasila yang sudah dibubarkan oleh pemerintah itu, Prabowo tidak pernah secara eksplisit menyampaikan bahwa ia anti-khilafah atau anti-HTI. Kenapa? Sebab ia sangat butuh dukungan dari HTI pada Pilpres 2019 nanti. Begitupun dengan HTI juga memiliki kepentingan terselubung di balik dukungan mereka kepada Prabowo.

Prabowo sepertinya mengamini dukungan itu. Ada hubungan simbiosis mutualisme antara HTI dan Prabowo. HTI butuh Prabowo sebab ia dianggap sebagai capres yang paling siap untuk mewujudkan aspirasi mereka yakni menegakkan khilafah islamiyah di Indonesia. Sebaliknya Prabowo juga sangat membutuhkan HTI sebagai alat politiknya.

Akibat dukungannya terhadap HTI ormas terlarang itu, dan kepada Rizieq dan FPI-nya itu, Prabowo seperti kehilangan ruh Pancasila dari dalam dirinya. Sebab saat ini, ia lebih banyak berinteraksi dengan mereka para pendukung khilafah, mereka para pembenci Pancasila, para pembenci kebhinnekaan, dan mereka para pembenci NKRI.

Sehingga menjadi sangat wajar jika Prabowo tidak hafal isi Pancasila. Sebab sesungguhnya ia sudah mulai jarang membicarakan Pancasila yang sakti itu. Dalam video pidato Prabowo di tengah para ulama dan pendukungnya itu, secara jelas terdengar Prabowo salah mengucapkan isi lima sila dalam Pancasila. Dalam pidatonya ia dengan begitu berapi-api ia menyatakan:

“Saya mau katakan saya sudah pertaruhkan nyawa saya untuk Pancasila NKRI. Jangan hanya teriak-teriak. Buktikan bahwa Pancasila itu lima silanya, ia kan. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kemanusiaan yang a…, yang apa, e… Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan/perwakilan. Dan, Keadilan sosial..(lalu dilanjutkan oleh hadirin ‘bagi seluruh rakyat Indonesia’)…”

Gawat saudaraku! Jenderal bintang tiga itu, mantan Danjen Kopassus itu, mantan Pangkostrad itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu, capres nomor urut 02 itu, ternyata tidak hafal Pancasila. Koar-koar tentang Pancasila, tapi tidak hafal isi Pancasila itu sendiri. Saya tidak tahu, apakah orang seperti itu layak atau tidak menjadi calon pemimpin di negeri ini.

Prabowo harus belajar ke anak SD. Sebab para anak didik berseragam putih merah itu, pasti hafal betul Pancasila. Bukan apa-apa. Malu rasanya memiliki seorang calon presiden ternyata Pancasila saja tidak hafal. Kan kampret banget gitu.

Sumber: Klik di sini

#01JokowiLagi

Follow my twitter: @PurbaHermanto

SUMBER : SEWORD.COM






Posting Komentar untuk "Gawat! Prabowo Tidak Hafal Pancasila! Belajar Dululah ke Anak SD Pak!"